Share to:

Sumber Daya Alam IKN

Sumber Daya Alam IKN
PLTS 50 megawatt peak (MWp) sebagai sumber energi terbarukan di Ibu Kota Nusantara
Peta
Informasi umum
Gaya arsitekturenergi hijau
LokasiNusantara
Koordinat0°59′29″S 116°38′13″E / 0.991521°S 116.636972°E / -0.991521; 116.636972
Mulai dibangun2024

Sumber Daya Alam IKN merupakan kekayaan (sumber daya) alam di wilayah Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur dan sekitarnya yang signifikan dan berperan penting dalam pembangunan dan ekonomi di IKN. Sumber daya alam ini meliputi energi terbarukan, hutan tropis, Biodiversitas, batu bara, minyak bumi, gas alam, dll. Dalam hal sumber daya pertambangan, IKN dan Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Selain Kalimantan Selatan, daerah pertambangan di kabupaten Kutai Kartanegara dan wilayah sepanjang sungai Berau menghasilkan batu bara terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah sebanyak 82 juta ton. Pada tahun 2020, misalnya, Kalimantan Timur menyumbangkan 268.449 ton atau 47,9% dari total batu bara di Indonesia, dan mengekspor sekitar 212,8 ton batu bara ke luar negeri.[1]

Energi Terbarukan

Dengan pengembangan Nusantara sebagai kota yang berkelanjutan, sumber daya alam untuk energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, akan sangat diprioritaskan untuk dimanfaatkan. Potensi daerah hutan di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur untuk mengembangkan energi terbarukan dianggap besar, terutama dalam mendukung transisi dari energi fosil ke energi hijau.[2]

Hutan Tropis

Hutan hujan tropis di pulau Kalimantan

Sebagian besar dari wilayah kabupaten Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur terdiri dari hutan hujan tropis yang luas. Hutan ini memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, termasuk flora dan fauna endemik. Dalam pembangunan IKN Nusantara, pelestarian hutan tropis menjadi salah satu prioritas untuk menjaga keseimbangan ekologi dan lingkungan sehingga pemerintah telah membangun persemaian Mentawir untuk menghutankan kembali wilayah IKN yang rusak akibat pertambangan di masa lalu. Pemerintah berupaya untuk merancang tata kota yang berkelanjutan dengan mempertahankan kawasan hijau dan hutan. Transfomasi dari hutan industri menjadi Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara juga telah dilaksanakan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP IKN) Sub-WP 1A. [3][4] Selain dari itu, 180 ribu hektare hutan mangrove akan direhabilitasi pemerintah di Kalimantan Utara.[5]

Minyak Bumi dan Gas Alam

IKN dan Kalimantan Timur juga kaya akan cadangan minyak bumi dan gas alam. Kota Balikpapan dan Muara Badak, Kutai Kartanegara yang dekat dengan wilayah IKN, adalah pusat industri minyak dan gas yang penting di Indonesia. Eksploitasi minyak dan gas masih menjadi salah satu penggerak ekonomi utama di daerah ini, meskipun ada dorongan untuk lebih mengutamakan pada energi terbarukan di masa depan.[6][7]

Pertambangan Batubara dan Mineral

Pemuatan batubara menggunakan konveyor ke sebuah tongkang.

Beberapa perusahaan pertambangan batubara terbesar di wilayah IKN dan Kaltim adalah Berau Coal, Kaltim Prima Coal, dan Indominco Mandiri. Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri memproduksi batu bara terbanyak di provinsi Kalimantan Timur, yakni mencapai 65,11 juta ton. Sebanyak 60 perusahaan beroperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain PT Adimitra Bara Nusantara yang memproduksi 3,45 juta ton, PT Multi Sarana Avindo memproduksi 3,44 juta ton, dan PT Kaltim Batu Manunggal memproduksi 247,57 ribu ton. Kemudian PT Fajar Sakti Prima memproduksi 2,09 juta ton, PT Wilarco Subur Jaya 2 memproduksi 1,44 juta ton, PT Bara Kumala Sakti 1,02 juta ton, PT Sinar Kumala Naga 404,92 ribu ton, dan PT Jembayan Muarabara memproduksi 4,18 juta ton batu bara sepanjang 2017.[8]

Selain batu bara dan minyak, Kalimantan Timur juga memiliki kekayaan mineral seperti emas, bijih besi, dan batuan galian lainnya, serta bahan galian pasir kuarsa di Kecamatan Semboja, Kab. Kutai Kartanegara, misalnya. Meskipun bukan merupakan sektor utama seperti batu bara, pertambangan mineral tetap berperan dalam ekonomi daerah ini. [9]

Sungai dan Sumber Air

Sungai Mahakam sebagai prasarana transportasi utama di IKN dan Kalimantan Timur

Kalimantan Timur memiliki beberapa sungai besar seperti Sungai Mahakam, yang penting untuk pengairan, transportasi, dan sumber air di wilayah IKN dengan 4 sungai besar lainnya. Sumber daya air ini akan menjadi sangat penting untuk mendukung kebutuhan masyarakat di IKN Nusantara, terutama dalam pengelolaan air bersih dan energi hidroelektrik. Pengelolaan air melalu embung dan waduk secara berkelanjutan menjadi tantangan utama.[10]

Burung Rangkong (Enggang).

Wilayah Kalimantan Timur terutama di Pegunungan Muller memiliki ekosistem yang unik dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk berbagai spesies langka seperti orangutan Kalimantan, bekantan, burung rangkong, dan berbagai jenis flora langka. Sumber daya alam ini penting untuk pariwisata berbasis alam serta penelitian lingkungan.[11]

Sumber Daya Laut

Perikanan secara tradisional

Kalimantan Timur dan Kepulauan Derawan memiliki garis pantai yang cukup panjang dan wilayah perairan yang kaya akan sumber daya laut, termasuk perikanan. Ini juga menjadi potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi di luar sektor ekstraktif (sumber daya alam dari fosil).[12]

Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di IKN Nusantara

Beberapa jenis Terumbu karang sebagai salah satu ekosistem yang masih ada di Kepulauan Derawan.

Pengelolaan dan manajemen sumber daya alam di wilayah IKN dan Kalimantan Timur yang berlebihan, terutama batu bara dan minyak, sering dihadapkan pada tantangan eksploitasi berlebihan yang dapat merusak lingkungan. Pembangunan IKN Nusantara dituntut untuk memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, mengingat pentingnya hutan tropis dan biodiversitas di kawasan ini. Dalam hal ini, IKN harus mempersiapkan diri untuk transisi dari ekonomi berbasis sumber daya alam ekstraktif (konvensional) ke ekonomi yang lebih berkelanjutan, seperti energi terbarukan, pariwisata, dan teknologi hijau. Secara keseluruhan, sumber daya alam di sekitar IKN Nusantara sangat penting bagi pembangunan dan masa depan ekonomi wilayah ini, tetapi pengelolaannya harus seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.[13]

Rujukan

  1. ^ "7 Daerah Penghasil Batu Bara Terbesar di Indonesia". detik.com. 2023. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  2. ^ "Presiden Jokowi Groundbreaking Pembangunan PLTS IKN, Manfaatkan Energi Baru Terbarukan di IKN". ikn.go.id. 2023. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  3. ^ "Tiga Raksasa di Balik Transformasi HTI Jadi Hutan Hujan Tropis". kompas.com. 2024. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  4. ^ "Mengintip Miniatur Hutan Hujan Tropis di IKN Nusantara yang Diresmikan Jokowi". liputan6.com. 2023. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  5. ^ "Jokowi Tanam Mangrove Bersama Para Dubes di Tana Tidung, Begini Gayanya". detik.com. 2021. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  6. ^ "Proyek Strategis Nasional Gas Bumi Bisa Bantu Pembangunan IKN". kompas.id. 2023. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  7. ^ "Potensi Pengembangan, Fasilitas dan Split Menarik, Kementerian ESDM Tawarkan WK Pesut Mahakam". esdm.go.id/. 2023. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  8. ^ "Kukar produksi 65,11 juta ton batu bara, terbanyak di Kaltim pada 2017". antaranews.com. 2018. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  9. ^ "Daftar Barang Tambang di Seluruh Provinsi di Indonesia dan Kegunaannya". kompas.com. 2022. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  10. ^ "10 Sungai Terpanjang di Indonesia, Mayoritas di Kalimantan". kompas.com. 2024. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  11. ^ "Ekosistem Unik Sedunia Hanya Di Kalimantan Timur". kaltimprov.go.id. 2021. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  12. ^ "Pengelolaan Sumber Daya Perikanan untuk Peningkatan Ekonomi di Kalimantan Timur". an-nur.ac.id. 2023. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 
  13. ^ "Pengelolaan Sumber Daya Alam di Ibukota Nusantara untuk Masa Depan Berkelanjutan". Kompasiana.com. 2024. Diakses tanggal 2 Okt 2024. 

Lihat pula

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya